BIN Bukan Recycle Bin, Dulu Demi Rakyat, Jokowi TOLAK BG Jadi Kapolri, Kini Demi Ahok, BG Jadi KaBIN

Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel BERITA NASIONAL, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : BIN Bukan Recycle Bin, Dulu Demi Rakyat, Jokowi TOLAK BG Jadi Kapolri, Kini Demi Ahok, BG Jadi KaBIN
Link : BIN Bukan Recycle Bin, Dulu Demi Rakyat, Jokowi TOLAK BG Jadi Kapolri, Kini Demi Ahok, BG Jadi KaBIN

Baca juga



[portalpiyungan.com] Analis militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, angkat bicara ihwal pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN). Menurut Connie, BIN yang merupakan lembaga tinggi negara yang harus dikomandoi oleh seorang yang benar-benar ditempatkan untuk kepentingan negara, bukan sekadar memenuhi politik dagang sapi. Connie pun menyarankan ke DPR untuk tidak ikut-ikutan menjadikan BIN sebagai recycle bin.

"Ini saya melihat BIN sudah jadi keranjang sampah. Situasi politik ini saat ini memang banyak politik dagang sapi. Dan itu secara politik tidak bisa dibantah dan itu saya memahami," ungkap Connie di Jakarta, Selasa 6 September 2016.

Keranjang sampah yang dimaksud Connie adalah BIN menjadi penampungan atau tempat sampah bagi orang-orang yang harus punya posisi tapi tidak tahu mau ditaruh di posisi apa dia ditempatkan.
Meski secara leksikal, dalam bahasa Inggris, BIN memang berarti tempat sampah.

Menurut Connie, menempatkan orang karena politik dagang sapi sebagai dirut BUMN, komisaris BUMN dan jabatan lain yang tidak strategis masih bisa dipahami. Namun, jika ada posisi itu strategis seperti Menlu, Mendagri, Menhan, dan kepala BIN, maka tidak boleh terkait dengan kepentingan partai atau orang yang terlalu dekat dengan partai. Terlebih jika pemilihan itu dilakukan karena bargaining politik.

"Semua orang tahu hubungan PDIP, Megawati, dan Budi Gunawan. Secara psikologis itu manusiawi, kalau ada yang hubungan seperti itu. Tapi kalau itu yang menjadi alasan BG menjadi kepala BIN, maka BIN akan susah menjadi entiti mandiri," tandas Connie.

"Saya sendiri respek dengan karier Budi Gunawan, tapi bukan di situ tempatnya," sambung Connie. Saat diminta komentar soal alasan kenapa BG yang oleh Jokowi dianggap tidak pantas menjadi kapolri tapi pantas menjadi kepala BIN, padahal BIN adalah lembaga yang memegang kerahasiaan negara, Connie mempersilakan menanyakan hal itu kepada Jokowi.

"Yang jelas dalam perang survival di internal Polri, BG telah kalah berperang melawan Tito Karnavian. Ini juga jelas ada politik balas budi," pungkas Connie.

Penempatan BG sebagai Ka BIN memang sudah diramalkan sejak dulu. Bahkan ada BG dianggap merupakan sosok sempurna yang akan mem-backup Ahok dalam perjuangannya meraih kursi DKI 1.

Pencalonan Budi Gunawan ini juga tak luput dari pengamatan musisi Ahmad Dhani. Ia menilai hal itu adalah sebuah keanehan.

"Demi rakyat jokowi tdk mau BG jd Kapolri....Demi Ahok...BG jd KaBIN?" tulisnya via akun twitter miliknya @AHMADDHANIPRAST.

Demikianlah Artikel BIN Bukan Recycle Bin, Dulu Demi Rakyat, Jokowi TOLAK BG Jadi Kapolri, Kini Demi Ahok, BG Jadi KaBIN

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/09/bin-bukan-recycle-bin-dulu-demi-rakyat.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "BIN Bukan Recycle Bin, Dulu Demi Rakyat, Jokowi TOLAK BG Jadi Kapolri, Kini Demi Ahok, BG Jadi KaBIN"

Post a Comment