Fahri: Korban Gusuran tak Hanya Kehilangan Rumah, Tapi Juga Harapan dan Kehidupan

Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel Penggusuran Rawajati, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : Fahri: Korban Gusuran tak Hanya Kehilangan Rumah, Tapi Juga Harapan dan Kehidupan
Link : Fahri: Korban Gusuran tak Hanya Kehilangan Rumah, Tapi Juga Harapan dan Kehidupan

Baca juga



Twit @Fahrihamzah (4/9/2016):

Mungkin penguasa penggusur menganggap orang tinggal di bantaran kali atau kereta api itu bukan rakyat yg asli..

Mereka memakai istilah "pendatang haram" atau "orang-orang liar" atau "alien"..
Mereka terlebih dahulu diberi sebutan yang aneh dan janggal agar pantas ditiadakan..

Dan manusia disederhanakan melalui surat-surat tidak jelas yang sejak awal dipermainkan..
Dibilang ilegal tapi puluhan tahun bayar sewa dan pajak bangunan..
Dibilang liar tapi diberi KTP dan kartu keluarga hingga dijadikan sumber pemasukan daerah..

Persoalannya bukan kita menolak kota berbenah menjadi indah dan cantik..

Persoalannya adalah manusia...
Manusia Indonesia...
Rakyat yang menyumbang..
Termasuk suara bagi jabatan Anda..

Apakah tidak ada cara memperlakukan manusia yang kalian sebut ilegal ini dengan lebih hormat dan berharga?

"Kemanusiaan yang adil dan beradab....." Ini ada dalam perasaan bangsa kita...

Mungkin kelemahan kita karena kita juga semakin tidak peduli dengan sesama bangsa..
Mungkin banyak yang mulai bicara, "benar juga bahwa kota harus dibersihkan"...
Tapi tragis jika itu semua adalah hasil dari akumulasi sikap yg tidak lagi peduli dengan sesama..

Inilah penyakit kota-kota yang mengerikan dan seharusnya itu yang disembuhkan...
Kota tak lagi bisa menjadi tempat kita memupuk persaudaraan dan kekeluargaan.. kota itu kejam.

Setiap sehabis penggusuran, dari jauh penguasa melihat tanah yang datar dan kota yang semakin bersih..

Tapi dari dekat kita menemukan perasaan luluh dan hancur serta luka yang sulit disembuhkan..


Karena pada korban, yang hilang bukan saja rumah dan mata pencaharian, tapi juga harapan... juga kehidupan..

Siapa yang menanggung luka saudara?

Maka,
Atas nama kemanusiaan,
Berhentilah menggusur...

Aturlah perpindahan secara sukarela...apakah betul tidak bisa? Kata @jokowi dulu bisa..

Kenapa apa yang sudah menjadi keyakinan gubernur DKI Jakarta ini tidak diteruskan?

KAN @jokowi dan @basuki_btp satu paket?

Masak menghentikan penggusuran Aja gak bisa? Apa sih sulitnya berdialog?

Katanya @jokowi dan @basuki_btp adalah simbol lahirnya kesukarelaan.. kenapa berhenti menggalang kesukarelaan?

Seseorang harus bicara tentang sebuah kota yang dibangun dengan kebersamaan dan kesukarelaan...

Dan itu ternyata bukan @jokowi dan @basuki_btp ...



Demikianlah Artikel Fahri: Korban Gusuran tak Hanya Kehilangan Rumah, Tapi Juga Harapan dan Kehidupan

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/09/fahri-korban-gusuran-tak-hanya.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "Fahri: Korban Gusuran tak Hanya Kehilangan Rumah, Tapi Juga Harapan dan Kehidupan"

Post a Comment