Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan
Artikel NEWS, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.
Judul : Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
Link : Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
Rimpu menggunakan sarung khas Bima (Tembe Nggoli) yang terdiri dari 2 lembar (dua ndo`o) sarung. Kedua sarung tersebut untuk bagian bawah dan bagian atas.
Sarung yang dipakai ini dalam kalangan masyarakat Bima dikenal sebagai Tembe Nggoli (Sarung Songket). Kafa Mpida (Benang Kapas) yang dipintal sendiri melalui tenunan khas Bima yang dikenal dengan Muna.
Sarung songket memiliki beberapa motif yang indah. Motif-motif sarung songket tersebut meliputi nggusu waru (bunga bersudut delapan), weri (bersudut empat mirip kue wajik), wunta cengke (bunga cengkeh), kakando (rebung), bunga satako (bunga setangkai), sarung nggoli (yang bahan bakunya memakai benang rayon).[islamedia/az]
Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/09/hijab-dan-cadar-inilah-pakaian-adat-di.html
Judul : Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
Link : Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
beritaviral.org - Pakaian menutup aurat bagi para Muslimah seperti hijab Syar’i yang saat ini dikenal ternyata sudah ada sejak zaman dahulu di Nusa Tenggara Barat, bahkan sudah menjadi tradisi dan budaya yang terus dilestarikan. Pakaian adat tersebut bernama Rimpu, dikenakan para Muslimah Bima dan Dompu ketika keluar rumah.
Ada 2 jenis Rimpu, yaitu Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Rimpu Mpida adalah Rimpu yang ada cadarnya, menutupi wajah, diperuntukan bagi yang belum menikah. Sedangkan Rimpu Colo adalah Rimpu yang tiada cadar (terbuka wajahnya), dikenakan oleh ibu-ibu atau mereka yang sudah menikah.
Ada 2 jenis Rimpu, yaitu Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Rimpu Mpida adalah Rimpu yang ada cadarnya, menutupi wajah, diperuntukan bagi yang belum menikah. Sedangkan Rimpu Colo adalah Rimpu yang tiada cadar (terbuka wajahnya), dikenakan oleh ibu-ibu atau mereka yang sudah menikah.
Rimpu menggunakan sarung khas Bima (Tembe Nggoli) yang terdiri dari 2 lembar (dua ndo`o) sarung. Kedua sarung tersebut untuk bagian bawah dan bagian atas.
Sarung yang dipakai ini dalam kalangan masyarakat Bima dikenal sebagai Tembe Nggoli (Sarung Songket). Kafa Mpida (Benang Kapas) yang dipintal sendiri melalui tenunan khas Bima yang dikenal dengan Muna.
Sarung songket memiliki beberapa motif yang indah. Motif-motif sarung songket tersebut meliputi nggusu waru (bunga bersudut delapan), weri (bersudut empat mirip kue wajik), wunta cengke (bunga cengkeh), kakando (rebung), bunga satako (bunga setangkai), sarung nggoli (yang bahan bakunya memakai benang rayon).[islamedia/az]
Demikianlah Artikel Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat
Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/09/hijab-dan-cadar-inilah-pakaian-adat-di.html
0 Response to "Hijab dan Cadar, Inilah Pakaian Adat di Nusa Tenggara Barat "
Post a Comment