POLEMIK AHOK: BAGIAN MANA YANG DIPLINTIR? Berikut Analisis Video

Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel CATATAN, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : POLEMIK AHOK: BAGIAN MANA YANG DIPLINTIR? Berikut Analisis Video
Link : POLEMIK AHOK: BAGIAN MANA YANG DIPLINTIR? Berikut Analisis Video

Baca juga



Oleh: Geisz Chalifah*
(Pengamat sosial politik, tinggal di Jakarta)

Pendukung Ahok berteriak tentang plintiran berita. Bukankah mereka selama ini BIANGNYA mendistorsi berita untuk menjatuhkan siapapun yang dianggap lawan?

Baru saja beberapa hari lalu mereka memelintir pernyataan Anies Baswedan yang dimuat oleh Detik.com.

Dalam pernyataan yang dimuat di media tersebut sebagai berikut: Calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengakui bahwa saat ini kondisi sejumlah sungai di Jakarta sudah nampak bersih. Keberhasilan memberesi sungai-sungai di Jakarta itu merupakan program kesinambungan dari beberapa gubernur yang menjabat di Jakarta.

Menurut Anies, pada tahun 2009 Gubernur DKI Jakarta kala itu Fauzi Bowo merancang program kali bersih. Program itu dijalankan oleh pria yang akrab disapa Foke itu menjelang akhir masa jabatannya. Selanjutnya program tersebut dilanjutkan oleh gubernur selanjutnya yakni Joko Widodo (Jokowi).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini menjabat melanjutkan program kali bersih itu setelah Jokowi menjadi Presiden. Hasilnya kini sejumlah kali di Jakarta pun nampak bersih dan enak dinikmati.

Link: http://news.detik.com/berita/d-3310568/sungai-di-jakarta-kini-bersih-anies-itu-dirancang-oleh-pak-fauzi-bowo

Bisa dibaca dengan sangat jelas dan terang benderang bahwa Anies Baswedan bicara tentang pola kerja gubernur yang berkelanjutan dan tak ada satu kalimat pun Anies mengatakan sungai bersih karena Foke, melainkan dirancang oleh Foke dan dilanjutkan oleh gubernur setelahnya.

Tak ada yang salah dengan kalimat itu namun demikian coba lihat reaksi dari para pendukung Ahok, Mereka melintir berita tersebut sedemikian rupa lalu mereka membully habis-habisan. Lebih jahatnya lagi demi mendewakan pujaannya seorang bernama Omro L Toruan menulis di kompasiana dengan menghinakan nama keluarga besar Baswedan menjadi Wiz Edan.

Sebagai pengguna media sosial saya memahami dan pernah pula mengalami kejamnya plintiran berita, terkadang sebuah kalimat dipisahkan dari konteksnya hingga arti sesungguhnya dari kalimat menjadi jauh berbeda.

Hari ini para pendukung Ahok seperti mengalami gempa, mereka kalang kabut berteriak-teriak di berbagai media demi menjaga sang idola dari berbagai kecaman.

Berbeda dengan Anies yang memang sejak awal maju ke pilkada selalu mengatakan tinggalkan isu agama karena kalau agama kita sudah punya (calon dari muslim) oleh karena itu mari kita jadikan Pilkada Jakarta sebagai festival gagasan.

Sebaliknya mari kita lihat apa yang dikatakan Ahok. Seringkali Ahok membicarakan agama dalam berbagai pidato atau wawancaranya (banyak data berserakan di Youtube dan media online); namun saya ingin fokus pada hingar bingar yang ramai dalam dua hari ini. Benarkah terjadi pemelintiran berita seperti yang dikatakan oleh para pendukung Ahok?

Benarkah apa yang dikatakan oleh Ahok di pulau seribu dipelintir sedemikian rupa sebagaimana para pendukung Ahok yang selama ini memang rajin dan pandai menjatuhkan lawan dengan memelintir berbagai pernyataan orang atau partai yang dianggap lawan, lewat media-media mereka yang selama ini kompak mengatur secara bersama dan bersahutan.

Saya tuliskan pernyataan Ahok sesuai dengan yang dinyatakan dalam video di bawah ini agar menjadi jelas.

Ahok: “Bapak ibu ga bisa pilih saya, iya kan dibohongin pake surat almaidah 51, macem – macem itu. itu hak bapak ibu.”

Baik sekarang kita telaah lebih jauh, dalam kalimat itu Ahok mengatakan: Dibohongin pake surat Almaidah 51.

1. Menjadi pertanyaan apakah benar Surat Almaidah dipakai oleh yang tak mau memilih Ahok sebagai alat kebohongan?

2. Sebagai seorang yang bukan muslim, Ahok mengatakan masyarakat pulau seribu yang berada di situ dibohongin melalui surat Almaidah lalu apa isi dari surat almaidah ayat 51. Ini terjemahannnya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

3. Bisakah sebagian orang yang meyakini ayat tersebut dalam menentukan pilihan dalam memilih dinyakatakan pembawa kebohongan karena menggunakan ayat tersebut?

4. Dengan demikian Ahok mengatakan bahwa umat Islam yang menyuarakan ayat tersebut adalah pembawa berita bohong, berita bohong bagaimana yang dibawa oleh mereka, yaitu surat Almaidah 51.

5. Ucapan Ahok sangat tegas dan gamblang: Dibohongin pake surat almaidah 51. Artinya yang berbohong itu menggunakan surat Almaidah dan otomatis surat Almaidah dijadikan sebagai alat kebohongan atau surat Almaidah berisi kebohongan?

Bagian mana yang diplintir?

(Ini video lengkapnya yang digunakan untuk membela Ahok yang katamnya kalimat itu dilepas dari konteksnya saya sudah mendengarkan berkali kali. https://www.youtube.com/watch?v=Eka3WM3zsDA&feature=youtu.be )

(Ini versi durasi panjang/lengkap: https://www.youtube.com/watch?v=N2Bn5JKTGkI)

*Sumber: fb penulis



Demikianlah Artikel POLEMIK AHOK: BAGIAN MANA YANG DIPLINTIR? Berikut Analisis Video

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/10/polemik-ahok-bagian-mana-yang-diplintir.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "POLEMIK AHOK: BAGIAN MANA YANG DIPLINTIR? Berikut Analisis Video"

Post a Comment