Fahri: Sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional banyak yang dukung.. Bagaimana kalau Presiden tidak rasional?

Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel Fahri Hamzah, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : Fahri: Sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional banyak yang dukung.. Bagaimana kalau Presiden tidak rasional?
Link : Fahri: Sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional banyak yang dukung.. Bagaimana kalau Presiden tidak rasional?

Baca juga



[by @Fahrihamzah]

1. Setelah ada orang macam Dimas Kanjeng itu baru tahu kita bahwa kritis itu penting...

2. Orang seperti Dimas Kanjeng itu banyak, produk dari masyarakat yang tidak rasional...

3. Bayangkan, sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional saja banyak yang dukung..bagaimana kalau Presiden tidak rasional?

4. Maka, Perang melawan takhayul ini memang harus serius. Apalagi takhayul dalam public policy. Sangat bahaya.

5. Tidak jarang kita mendengar sebuah keputusan publik diambil dengan pertimbangan yang aneh.

6. Ada politisi yang lebih senang berteman dan mendengar dukun daripada analisis ilmiah dan pandangan para profesor.

7. Dan yang unik karena justru banyak dukun yang mengaku menjadikan agama sebagai sebab pengetahuan dan kesaktiannya...

8. Padahal semua hanya kedok untuk menutupi kenyataan bahwa yang bersangkutan memelihara jin...

9. Bangsa jin memang ada dan dalam agama kita wajib percaya akan adanya alam gaib...hanya percaya...

10. Tapi ada orang yang tidak hanya percaya tapi malah bergaul dan mengambil keuntungan dari alam gaib...

11. Jin memang bisa melakukan banyak pekerjaan yang memukau kita yang terbiasa kasat mata sementara mereka tak tampak..

12. Jalan pintas ini dilakukan oleh banyak orang termasuk pemuka agama dari berbagai agama kadang untuk menambah pengikut dan massa.

13. Tidak ada kemajuan tanpa rasionalitas dan tidak ada kejayaan tanpa kerja keras.

14. Orang2 semacam Dimas Kanjeng itu pada dasarnya hanya penipu kecil jika menipu uang orang yang percaya..

15. Karena penipu besarnya akan merampas syarat kemajuan dan sukses kita...selamanya kita jadi bodoh dan malas.

16. Inilah sebabnya kita membangun sistem terbuka, agar pemimpin jangan mudah menipu kita.

17. Orang ditipu Dimas Kanjeng sebab orang gak tahu hidupnya. Dia tertutup dan misterius.

18. Dalam masyarakat yang tidak rasional hal2 yang tidak rasional dan misterius kadang menjadi sebab kekaguman dan wibawa.

19. Ini abad 21 milenium ke-3, yang beginian ini harusnya sudah tidak bIsa diterima. Tapi faktanya masih banyak.

20. Maka kita harus menyongsong masyarakat terbuka. Pribadi bangsa Indonesia harus mulai terbuka.

21. Organisasi juga harus terbuka. Sebab yang tertutup berpotensi menyimpan banyak masalah.

22. Dalam keterbukaan akan ada ketidaksempurnaan tetapi itu jauh lebih baik daripada yang tertutup nampak sempurna.

23. Keterbukaan akan mengundang koreksi dan perbaikan tapi ketertutupan menolak koreksi tetapi tiba2 saja melahirkan tragedi.

24. Bayangkan Dimas kanjeng telah beroperasi sejak 2006 berarti 10 tahun dan kita tidak sadar apa Yg terjadi.

25. Hal2 yang janggal dan bahaya telah lama terjadi tapi karena sistem tertutup semua menerima saja dan memaklumi.

26. Sang Dimas Kanjeng sebagai pimpinan akhirnya menerima semua kemewahan untuk ditaati dan dihormati. Termasuk baik sangka.

27. Kalau ada yang tertipu orang2 menyalahkan dengan mengatakan itu bukan tertipu tetapi Anda tidak sabar menunggu.

28. Dimas Kanjeng sebagai pusat dari segalanya boleh melakukan segalanya karena ketertutupan membuat dia menjadi kultus.

29. Lalu orang2 membangun argumen untuk membenarkannya secara ilmiah dan juga secara paksa.

30. Yang melawan bisa diisolasi sampai gila. Yang menentang bisa dibunuh dengan cara yang gila.

31. Tapi polisi harus terbuka dan harus. BIsa membuktikan secara materil.

32. Polisi jangan ikut2an menjadi lembaga tertutup sebab semua lembaga tertutup punya penyakit yang sama.

33. Karena semua penyakit sosial memiliki dua dimensi penyelesaian. Penegakan hukum dan pendidikan.

34. Penegakan hukum urusan polisi tetapi pendidikan adalah tugas semua bangsa.

35. Kita tidak bisa menjadi bangsa yang sepenuhnya rasional kalau para pemimpinnya tidak percaya rasionalitas.

36. Presiden dalam hal ini sebagai orang nomor satu di Republik ini jangan sampai berbau mistis dan tidak logis.

37. Kalau tidak bisa dan tidak biasa bicara, angkat juru bicara yang fasih dan punya nalar yang baik.

38. Presiden jangan tertutup. Kemana2 pergi tapi rakyat tidak tahu apa yang dipikirkan, apa yang direncanakan, apa hasil dll.

39. Presiden Indonesia harus meletakkan dasar pengelolaan urusan publik secara rasional dan terbuka..

__
dari twit @Fahrihamzah (05/10/2016)




Demikianlah Artikel Fahri: Sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional banyak yang dukung.. Bagaimana kalau Presiden tidak rasional?

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/10/fahri-sekelas-dimas-kanjeng-tidak.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "Fahri: Sekelas Dimas Kanjeng tidak rasional banyak yang dukung.. Bagaimana kalau Presiden tidak rasional?"

Post a Comment