Puasa Assyura dan Amalan Sunnah lain Yang Bisa Dikerjakan Pada Bulan Muharram

Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan Ibadah, Artikel Tafsir Alquran - Hadist - Ijma, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : Puasa Assyura dan Amalan Sunnah lain Yang Bisa Dikerjakan Pada Bulan Muharram
Link : Puasa Assyura dan Amalan Sunnah lain Yang Bisa Dikerjakan Pada Bulan Muharram

Baca juga



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKZRtjEv5nZt3ZBR2NWU5MnU5CEBmcnDPYvBKf2pRDfZ6-BQbnojdpi_xE5oYmIUS5ysrOukGMgbghh1hn2wbkgu4XcYwtPA75oYoGfgeDrntdfG_L27ToEPJdU02-Q_O2cBXe0gj64V0/s1600/Muharram_20131107_173549.jpg

SEBAGAI seorang Muslim, kita sering ingin tahu amalan-amalan yang senantiasa dikerjakan panutan kita Rasulullah SAW. Pada hal itu sudah barang tentu yang kita cari tahu adalah kapan dan bagaimana pelaksanaannya. Pada bulan Muharram, yang dimulai sejak petang ini, terdapat beberapa amalan sunnah yang baik untuk kita kerjakan. Apa saja itu?

1. Disunnahkan Puasa Asyura

Pada hari Asyur, yakni tanggal 10 Muharram, disunnahka melaksanakan puasa.

Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini hari Asyura, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mewajibkan shaum kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia berbuka.” (HR Bukhari 2003).

Adapun keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).

Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”

2. Disunnahkan Puasa Tasu’a untuk Berbeda dengan Yahudi

Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa tanggal 9 Muharram untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shaum Assyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah hari tersebut (assyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya”. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shaumlah kalian pada hari assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095)

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5pMXPoZztG1MmTkvlayGm77OcXF8e-qGfVqMrPPumnCeOTvncmTmvUsuLrnzZO7n2FVVL4KuWi_A5A91ioX0eum6r47A41rqg1EID6v-QxS1BGR_iq8wIPH3DaiSA_SPViK6cWP8Io_X5/s1600/amalan-di-bulan-muharram.jpg

3. Puasa Sunnah tanggal 11 Muharram

Sebagian ulama berpendapat, dianjurkan melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram, setelah puasa Asyura’.

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Hadis ini dihasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Hadis ini juga dikuatkan hadis lain, yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra dengan lafadz:

صوموا قبله يوماً وبعده يوماً

“Puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.”

Menurut Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth, hadits ini dha’if. Sementara Imam Ahmad mengatakan, “Jika awal bulan Muharram tidak jelas maka sebaiknya puasa tiga hari: (tanggal 9, 10, dan 11 Muharram), Ibnu Sirrin menjelaskan demikian. Beliau mempraktekkan hal itu agar lebih yakin untuk mendapatkan puasa tanggal 9 dan 10.” Wallahua’lam.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Demikianlah Artikel Puasa Assyura dan Amalan Sunnah lain Yang Bisa Dikerjakan Pada Bulan Muharram

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/10/puasa-assyura-dan-amalan-sunnah-lain.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "Puasa Assyura dan Amalan Sunnah lain Yang Bisa Dikerjakan Pada Bulan Muharram"

Post a Comment