Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Apa kabar Sahabat Baca dan Sebarkan ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan
Artikel DKI 2017, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.
Judul : Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Link : Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut dibohongi surat Al-Maidah ayat 51 mendapat tanggapan dari politikus Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Doli meminta partainya menarik dukungan terhadap Ahok.
Ia menilai, pernyataan Ahok yang mengutip Alquran sudah mengundang orang banyak untuk melewati batas sabarnya. Arogansi dan tabiat kasar Ahok semakin menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang beradab, toleran, dan cinta damai. Sikapnya tidak saja selalu mengundang amarah, merusak kedamaian, dan menyakitkan manusia, namun sudah sampai pada menyerang bahkan menistakan agama Islam.
"Ini bukan lagi sekadar soal Pilgub DKI semata. Ini sudah masuk pada urusan menyerang keyakinan banyak orang dan merendahkan agama tertentu di luar agamanya," kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Jumat 7 Oktober 2016.
Lebih lanjut, Doli menyebut sikap Ahok bertentangan dengan Pancasila dan karakter dasar bangsa Indonesia. Sebagai seorang muslim dan juga kader Golkar, Doli merasa tersinggung dengan pernyataan Ahok.
Karenanya, Doli mendesak agar Partai Golkar segera menarik dukungannya kepada Ahok. Pasalnya, Ahok yang didukung oleh Partai Golkar sudah melanggar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang selama ini dikembangkan dalam Golkar.
Tokoh muda Golkar ini mengaku khawatir, kemarahan umat yang dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar. Sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Golkar tidak pantas memberikan dukungan terhadap figur yang anti agama dan anti persatuan bangsa.
"Figur Ahok sudah tidak relevan lagi dengan Doktrin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar," kata Doli.
Sejalan dengan Doli dan menanggapi respon publik, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad, mengatakan DPP Partai Golkar akan membahas apakah tetap mempertahankan dukungannya atau melepaskan dukungan pada Ahok dalam Pilkada DKI, Jartarta 2017 mendatang. Bahkan kata dia, pada malam ini (7 Oktober 2016, red) putusan itu akan diambil.
Rapat itu menurut Fadel dilakukan terkait pernyataan Ahok yang kontroversial. Pernyataan Ahok soal surat Al-Maidah ayat 51 yang menurutnya sering digunakan untuk membodohi umat Islam dinilai sangat kontroversial.
"Ya, malam ini semua pengurus DPP kumpul membahas soal Ahok. Pernyataannya memang sangat kontroversial. Makanya semua kumpul bagaimana Golkar akan bersikap apakah lanjut mendukung atau tidak," ujar Fadel, Jumat 7 Oktober 2016.
Dia pun meminta Polri untuk serius menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap pernyataan Ahok itu. Polisi tambahnya harus bisa bersikap tegas karena pernyataan Ahok itu sangat menyakitkan hati umat Islam.
"Kita lihat bagaimana aparat hukum menindaklanjutinya. Saya harap polisi serius karena ini menyangkut keamanan. Pernyataan ini sungguh sangat menyakitkan umat Islam," tegasnya.
Fadel sendiri menyesali Ahok yang sampai mengeluarkan pernyataan itu. Bagaimanapun, menurut Fadel, Ahok telah bicara tidak sesuai porsinya dan tidak memahami apa yang dikatakannya.
"Saya sesali sampai dia bicara seperti itu," tegasnya.
Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/10/ahok-nistakan-agama-golkar.html
Judul : Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Link : Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut dibohongi surat Al-Maidah ayat 51 mendapat tanggapan dari politikus Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Doli meminta partainya menarik dukungan terhadap Ahok.
Ia menilai, pernyataan Ahok yang mengutip Alquran sudah mengundang orang banyak untuk melewati batas sabarnya. Arogansi dan tabiat kasar Ahok semakin menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang beradab, toleran, dan cinta damai. Sikapnya tidak saja selalu mengundang amarah, merusak kedamaian, dan menyakitkan manusia, namun sudah sampai pada menyerang bahkan menistakan agama Islam.
"Ini bukan lagi sekadar soal Pilgub DKI semata. Ini sudah masuk pada urusan menyerang keyakinan banyak orang dan merendahkan agama tertentu di luar agamanya," kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Jumat 7 Oktober 2016.
Lebih lanjut, Doli menyebut sikap Ahok bertentangan dengan Pancasila dan karakter dasar bangsa Indonesia. Sebagai seorang muslim dan juga kader Golkar, Doli merasa tersinggung dengan pernyataan Ahok.
Karenanya, Doli mendesak agar Partai Golkar segera menarik dukungannya kepada Ahok. Pasalnya, Ahok yang didukung oleh Partai Golkar sudah melanggar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang selama ini dikembangkan dalam Golkar.
Tokoh muda Golkar ini mengaku khawatir, kemarahan umat yang dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar. Sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Golkar tidak pantas memberikan dukungan terhadap figur yang anti agama dan anti persatuan bangsa.
"Figur Ahok sudah tidak relevan lagi dengan Doktrin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar," kata Doli.
Sejalan dengan Doli dan menanggapi respon publik, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad, mengatakan DPP Partai Golkar akan membahas apakah tetap mempertahankan dukungannya atau melepaskan dukungan pada Ahok dalam Pilkada DKI, Jartarta 2017 mendatang. Bahkan kata dia, pada malam ini (7 Oktober 2016, red) putusan itu akan diambil.
Rapat itu menurut Fadel dilakukan terkait pernyataan Ahok yang kontroversial. Pernyataan Ahok soal surat Al-Maidah ayat 51 yang menurutnya sering digunakan untuk membodohi umat Islam dinilai sangat kontroversial.
"Ya, malam ini semua pengurus DPP kumpul membahas soal Ahok. Pernyataannya memang sangat kontroversial. Makanya semua kumpul bagaimana Golkar akan bersikap apakah lanjut mendukung atau tidak," ujar Fadel, Jumat 7 Oktober 2016.
Dia pun meminta Polri untuk serius menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap pernyataan Ahok itu. Polisi tambahnya harus bisa bersikap tegas karena pernyataan Ahok itu sangat menyakitkan hati umat Islam.
"Kita lihat bagaimana aparat hukum menindaklanjutinya. Saya harap polisi serius karena ini menyangkut keamanan. Pernyataan ini sungguh sangat menyakitkan umat Islam," tegasnya.
Fadel sendiri menyesali Ahok yang sampai mengeluarkan pernyataan itu. Bagaimanapun, menurut Fadel, Ahok telah bicara tidak sesuai porsinya dan tidak memahami apa yang dikatakannya.
"Saya sesali sampai dia bicara seperti itu," tegasnya.
Demikianlah Artikel Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan
Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://bacasebar.blogspot.com/2016/10/ahok-nistakan-agama-golkar.html
0 Response to "Ahok Nistakan Agama, Golkar Pertimbangkan Untuk Tarik Dukungan"
Post a Comment